Mulai Hari Ini, Ditlantas Polda Jambi Kembali Stop Aktivitas Angkutan Batubara Karena Ini

LIHATJAMBI - Ditlantas Polda Jambi kembali stop aktivitas angkutan batubara yang melintas di jalan nasional Provinsi Jambi. 

Aktivitas angkutan batubara di jalan nasional Provinsi Jambi ini di stop Ditlantas Polda Jambi mulai hari ini pada Minggu (26/3/2023. 

Ditlantas Polda Jambi kembali stop aktivitas angkutan batubara di jalan nasional Provinsi Jambi karena masih ada kerusakan jalan. 

Baca Juga: Kemacetan Angkutan Batubara Kembali Terjadi di Jalan Nasional Jambi Siang Ini, Ternyata Ini Penyebabnya

Adapun jalan nasional Provinsi Jambi yang rusak akibat angkutan batubara di ruas jalan wilayah seputaran Tembesi dan juga arah ke Koto Boyo termasuk di depan pasar PU Tembesi, Kabupaten Batanghari. 

"Karena kondisi ini, maka untuk hari ini angkutan batubara khususnya dari mulut tambang dihentikan," ujar Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi saat dikonfirmasi wartawan. Minggu (26/3/2023) sore. 

Aktivitas angkutan batubara yang di stop ini juga termasuk yang masih tergantung di wilayah Sarolangun dan Tebo. 

Nantinya, jajaran Ditlantas Polda Jambi akan melakukan penyekatan dan penutupan pada pintu tambang agar angkutan batubara tidak bisa keluar. 

Baca Juga: Noviardi: Terjadi Anomali Kemiskinan di tengah Pesta Batubara Jambi

Kombes Pol Dhafi juga telah memerintahkan seluruh jajarannya di lapangan, agar memastikan tak ada lagi aktivitas angkutan batubara menuju Batanghari. 

Kemudian, personel Ditlantas Polda Jambi di lapangan juga akan dikerahkan untuk mengantisipasi terjadi penumpukan angkutan batubara yang terparkir di bahu jalan. 

Personel nantinya memberikan himbauan dan penjelasan yang tepat kepada sopir angkutan batubara supaya tidak memaksa untuk bergerak atau melanjutkan perjalanan ke wilayah Batanghari. 

Kombes Pol Dhafi menjelaskan saat ini telah terjadi kemacetan panjang akibat angkutan batubara. 

Baca Juga: Pantauan Pagi Ini, Arus Lalu Lintas di Jalan Nasional Ramai Lancar, Tak Ada Kemacetan Angkutan Batubara